Saturday, March 14, 2009

Tamasya Ke Thailand 2

Hari Minggu atau ke 2 di Thailand.

Setelah sarapan pagi di Hotel Sunbeam Pattaya, tour guide kami Mr. Yaya (panggilannya lho) sudah siap mengantar kami berwisata dan berbelanja. Dengan mengitari pantai Pattaya sebentar dan berfoto-foto kami menuju Nong Noogh Village yaitu suatu tempat rekreasi yang dikelolah oleh orang kaya (swasta) yaitu keluarga Nong Noogh. Yang ditampilkan di tempat rekreasi ini adalah seni budaya Thailand, Thai boxing, kesenian Thailand dan juga kisah perang raja di Thailand dimana mengikut sertakan gajah dalam pertunjukannya. Karena semalam menonton pertujukan Cabaret, jadi susah membedakan antara wanita dengan pria ha..ha..ha... . Ops ternyata kuncinya kalau memang wanita sepertinya badannya ditutupi oleh kaos yang mirip dengan kulit tubuh dan kalau waria .. waou pasti di pamer dong. Setelah pertunjukan selesai kami menonton pertujukan gajah, dimana gajah bermain sepak bola dengan melakukan tendangan pinalty, melempar paku ke arah balon dan juga ada pijit gajah, salah seorang penonton di pijit oleh kaki gajah. Setelah selesai menonton pertunjukan break sebentar dengan makan siang di food court tersebut dengan cara prasmanan. Selesai makan siang kami siap ke van untuk menuju ke Germ Gallery. Di pintu masuk kami sudah disediakan welcome soft drink, kemudian menunggu kereta wisata yang akan mengenalkan kami bagaimana mendapatkan batuan (saphire atau ruby) dari alas batuan yaitu lava gunung meletus, cara mendapatkan batuan baik yang traditional dan modern juga cara membuat perhiasan dari batuan tersebut. Banyak bahasa pengantar yang tersedia di kereta ini dari Indonesia , Arab Saudi dll.
Setelah selesai naik kora-kora (kalau di ancol), langsung menyaksikan cara mebuat perhisaan cincin, liontin dari cara memasang batu, mematri dll. Kemudian melihat ruang pamer dan juga tempat jual produk tersebut (dari emas kuning, emas putih dan juga perak). Kebanyakan untuk wanita semua nich tidak ada untuk pria. Setelah itu kita melanjutkan kunjungan ke Bee Farm, sepertinya disini tempat promosi produk dari madu, royal jely dan bee polen serta kemudian perjalanan pulang ke bangkok sekitar 3 jam.  Sampai di bangkok langsung ke pusat pertokoan MBK seperti Mangga Dua-nya di Jakarta sepertinya tidak ada yang menarik di sini. Setelah selesai langsung menuju pasar malam Suanlum night market, disini banyak dijual cendramata Thailand seperti sarung untuk bantal tamu, sarung tempat tisu, vas bunga yang terbuat dari pohon mangga, cermin yang semua tentunya dengan gambar gajah. Kita harus berani menawar harga sampai dengan 40% dari harga yang ditawarkan.

Lanjut Tamasya ke Thailand 3

Tamasya Ke Thailand 1

Dikarenakan tgl 9 Maret 2009 jatuh pada hari Senin libur hari lahirnya nabi Muhamad SAW liburnya jadi panjang deh, dan jauh hari sebelumnya direncanakan tour ke negeri Gajah Putih. Rombongan sebanyak 10 orang (menurut saya ini paling ideal, karena mobil van yang ditumpangi untuk keliling Thailand sebanyak 15 seat yang terdiri dari driver, guide dan 2 seat untuk barang bawaan + 10 orang penumpang. Berangkat dari Soekarno-Hatta hari Jumat 6 Maret 2009 pukul 16:20 dan tiba di Suvarnabhumi 20:00. Di pintu gerbang keluar bandara sudah di jemput oleh tour guide orang Thai yang dapat berbahasa Melayu. Sekitar pukul 22:00 tiba di Prince Palace Hotel untuk Istirahat.

Hari Sabtu setelah sarapan pagi, tour guide kami sudah menjemput di lobby hotel untuk berwisata (karena banyak ibu-ibunya sebenarnya shopping sih) di negeri gajah putih ini. Tujuan pertama adalah Wat Arun setelah turun dari van kita menaiki perahu melalui sungai Chao Phraya sekitar 20 menit. Sampai di dermaga Wat Arun kami di foto dengan latar belakang Temple of Dawn. Di samping Temple of Dawn ada tempat belanja yang menurut kami disini harga yang paling murah dibanding dengan tempat belanja lainnya dengan product dan kwalitas yang sama dan uang rupiah hanya disini dapat dibelanjakan. Dan pedangan disini juga dapat berbicara bahasa melayu seperti seibu artinya seribu (mungkin orang Thai tidak dapat mengucapkan huruf r). Hal yang menarik ketika terjadi tawar-menawar antara orang Indonesia dengan pedagang Thai yang menjual piring dengan foto wisatawan (Kebetulan berpapasan juga dengan rombongan tour lain dari Indonesia).
Pedagang Thai " dua atus"
Orang Indonesia " seratus"
Pedagang Thai " beli tak beli tak apa"
Terjadi tawar menawar yang seru dan orang Thai senyum terus, jadi tawarnya tidak terlihat aduh urat. Dan sampai orang Thai itu berkata " capek dehhh". Ha..ha..ha..ha saya terawa geli karena mereka sudah bisa berucap capek deh. (karena handdicam tertinggal di van, jadi tidak dapat direkam untuk diupload di yuotube).
Setelah selesai berbelanja, kami menaiki perahu lagi untuk menyusuri sungai Chao Phraya dan masuk kemuara sungai kecil dimana di pinggir sungai tersebut ada patung biksu dan sebuah tample. Diatas perahu ini kami melihat banyak ikan patin di sungai tersebut dan menurut kepercayaan orang Thai bila melihat ikan patin putih itu bertanda hokky. Ketika melempar roti ternyata semua rombongan perahu kami melihat ikan patin putih yang mengikitu perahu kami. Ha...ha..ha hanya kepercayaan lho (jadi teringat di waduk Jatiluhur ketika makan di rumah makan terapung, pemiliknya juga berkata demikian). perahu melaju kembali menuju dermaga yang berbeda dari kami pertama naik dan van kami sudah menunggu di dermaga tersebut. Naik ke van untuk santap siang.
Setelah santap siang sebelum lanjut ke pattaya, kami mampir kesebuah toko tas kulit Rockbun. Kulit yang di samak menjadi beberapa produk adalah kulit ikan pari, sapi, gajah, buaya, ular dan juga burung onta. Yang murah adalah kulit gajah dan yang termahal kulit burung onta. Perjalanan lanjut ke Pattaya.

Sebelum checkin di hotel, kami mengunjungi Crorodile farm dan juga Sriracha tiger show. Di tempat ini menonton pertujunkan buaya, yang menaik kepala seorang pawang sampai masuk ke mulut buaya. Untuk pertunjukan harimau hanya biasa saja. Yang unix ada kandang dimana babi, harimau dan anjing tinggal bersama, ada juga kandang dimana anak harimau menyusu dengan induk babi serta kandang induk harimau hidup bersama dengan anak babi.

Setelah selesai mengunjungi seperti kebun binatanglah, kami checkin di Sunbeam Hotel di Pattaya. Lokasi hotel ini terletak di daerah pantai Pattaya. Kota Pattaya kalau kita pernah pergi ke Kuta atau Legian Bali terlihat sama persis dari jalan-jalannya yang sempit dan juga kehidupannya yaitu malam hari. Setelah istirahat sejenak di hotel kami bersantap malam di local restourant dan melanjutkan menonton pertunjukan Alcazar Cabaret dimana semua pemainnya adalah waria (kebanyakan pria yang sudah menjalankan operasi dari payau sampai jenis kelamin dan kalau ada yang berperang sebagai pria, kata tour guide kami mungkin karena belum ada biaya untuk operasi ..ha...ha..ha.). Pertunjukan ini masih wajar dan dapat di tonton juga oleh anak-anak (karena kami menbawa juga anak). Isi pertunjukan adalah opera dengan membawakan lagu dari beberapa negara. Lagu penyanyi Indonesia belum ada yah? yang ada lagu Siti Nurhalizah.. Yang paling menarik adalah pemain yang memerankan wanita dan pria (setengah badan berbaju jas dan setengah badan berdress code wanita) . Setelah nonton pertunjukan tersebut kembali ke hotel.

Next Tamasya Ke Thailand 2